Di bawah ini ada beberpa tips menghadapi klien yang “Ugal-ugalan” dalam desain:

1. Berpikir Positif

Jangan biarkan emosi yang merepresentasikan klien menguasai Kamu. Ingatlah bahwa kesulitan yang dihadapi oleh klien adalah mencari solusi untuk masalah mereka hingga menemukan jawaban yang tepat.

 

2. Jangan Membalas dengan Emosi

Meskipun Kamu merasa mungkin dipaksa untuk merespons dengan dorongan emosi, jangan berbuat demikian. Ingatlah bahwa solusi yang tepat dicapai dengan berjalan melalui babak-babak tertentu.

 

3. Jangan Bertarung

Legalisasi perasaan klien dengan mengakui bahwa mereka berhati-hati ketika berlaku jengkel pada Kamu. Sampaikan kepada klien bahwa Kamu dapat memahami perasaannya.

 

4. Jangan Biarkan Emosi Memengaruhi Kamu

Manfaatkan respon Kamu yang paling mantap. Dengan berbicara secara positif dan mencari untuk menemukan titik pertemuan bersama klien.

 

5. Jangan Biarkan Klien Berlebihan.

Carilah cara untuk membatasi klien dan menetapkan batas yang jelas. Jika terjadi perbedaan pendapat, jangan biarkan klien berbicara terlalu banyak, karena cenderung membuat dia menjadi lebih jengkel dan tidak bisa terpengaruh.

 

Klien hendaknya menyampaikan keinginannya secara eksplisit dan jelas sehingga desainer dapat menangkap konsep yang ingin dituangkan oleh klien tersebut. Hal ini agar desainer dapat mengerti secara tepat apa yang diinginkan oleh klien.

Namun, desainer juga dapat membantu klien dalam memilih ide desain, dan desainer tahu bagaimana menerjemahkan visi dan aspirasi dari klien ke dalam desain yang tepat. Misalnya, desainer bisa menjelaskan keunikan dan karakteristik dari setiap gaya desain, dan bantuan klien untuk memahami dan memutuskan selera desain yang cocok dengan mereka.

Klien sebaiknya menyampaikan keinginannya secara eksplisit dan jelas sehingga desainer dapat menangkap konsep yang ingin dituangkan oleh klien tersebut. Hal ini agar desainer dapat mengerti secara tepat apa yang diinginkan oleh klien.

Dengan metode brainstorming, atau desain eksperimen, memberikan banyak ide-ide spontan dan kejutan. Menerjemahkan ide ide abstrak menjadi lebih konseptual dan tepat.

Setelah selesai dengan pembahasan, desainer dan klien harus menyepakati hasil desain sebelum selanjutnya dilanjutkan dengan tahap selanjutnya, misalnya tahap produksi.

Desain bukanlah perkara yang mudah. Karena itu, desainer dan klien harus mencari cara terbaik untuk mencapai kesepakatan dan hasil desain yang menginginkan. Walaupun desainer dan klien perlu mengikuti prinsip bentuk dan fungsionalitas, desainer juga harus dapat mengerti bagaimana mengubah kreatifitas dan imajinasi klien menjadi sebuah karya desain yang nyata.

Dengan demikian, desainer dan klien dapat bekerjasama untuk menyelesaikan tampilan akhir dari hasil desain dan mencapai sasaran bersama. Semoga Kamu semua bisa menemukan solusi ditiap permasalah desain. good luck